Refleksi Dwi Mingguan
Refleksi Dwi Mingguan
Refleksi Dwi Mingguan ke-1
Filosofi Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan di SDN 5 Giritontro Kabupaten Wonogiri
Sebelum saya mempelajari modul ini, saya memiliki landasan berfikir bahwa intisari pemikiran Ki Hajar Dewanatra (KHD) dalam pendidikan khususnya untuk pendidikan Indonesia adalah Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yang saya artikan secara harafiah dengan “di depan memberikan teladan, di tengah mengobarkan semangat, di belakang memberikan dorongan”. Ini memberikan pemahaman tentang posisi pendidik, khususnya guru ketika menjalankan proses pendidikan baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang pada dasarnya adalah menggerakkan. dengan kata lain saya berpikiran bahwa filosofi tersebut berpusat pada aktivitas pendidik, dalam hal ini adalah guru. dan saya kira itu sudah cukup mewakili pemikiran KHD. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-2
Nilai dan Peran Guru Penggerak dalam Konteks Tumbuh Kembang Peserta Didik SD Negeri 5 Giritontro
Satu nilai yang sangat membekas dalam benak dan sanubari saya berdasarkan pembelajaran modul 1.1 tentang filosofi Ki Hajar Dewantara adalah berhamba pada anak yang dalam konteks dan bahasa terkini dinyatakan sebagai berpihak pada peserta didik. Tanpa mengecilkan nilai-nilai yang lain, namun saya merasa bahwa nilai atau filosofi yang satu ini merupakan dasar, pondasi bagi guru dalam lakunya menjalankan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Berhamba pada anak atau berpihak pada peserta didik adalah berusaha memberikan pelayanan pendidikan semaksimal mungkin yang berdasarkan pada kodrat peserta didik tersebut. Sangatlah mungkin bahwa seorang guru mestinya lebih mengetahui mana yang baik bagi tumbuh dan berkembangnya budi pekerti peserta didik, namun dalam proses yang dilalui haruslah kembali menyesuaikan kodrat dari masing-masing peserta didik. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-3
Visi Guru Penggerak dalam Analisis Konteks dan Tantangan
Selama mempelajari modul 1.3 CGP Angakatan 7 dua minggu terakhir ini saya merasa sangat tertantang. Bagaimana tidak, dalam modul ini membahas mengenai Visi Guru Penggerak yang sudah menuju pada ranah teknis langkah-langkah penyusunan visi dan penjabarannya dalam berbasis kekuatan sekolah masing-masing CGP. terdapat setidaknya dua akronim baru yang saya peroleh, yakni ATAP dan BAGJA. Apakah itu? akan saya coba bahas secara urut sehingga membantu alur berpikir saya dalam memahami dan mengelaborasi materi yang telah saya pelajari dalam modul ini. Ada tiga kata tanya yang menjembatani saya memahami materi ini. Yang pertama adalah Why (mengapa). kata tanya ini meminta jawaban berupa alasan atau motivasi atau tujuan dalam memilih atau melakukan suatu hal. di sinilah pentingnya visi sebagai suatu tujuan atau alasan utama dalam setiap langkah pendidikan yang dilakukan. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-4
Mewujudkan Budaya Positif di Sekolah secara Berkemajuan
Pembelajaran modul 1.4 mengenai budaya positif ini kembali memberikan momen yang membuka cakrawala pengetahuan bagi saya. Bagaimana tidak, sebelumnya saya berada pada pola pikir stimulus-respon. Ivan Pavlov begitu menancap dalam pikiran dan pemahaman saya dengan percobaan pada anjingnya. Dengan stimulus yang tepat diharapkan memperoleh respon yang sesuai keinginan pula. dalam konteks peserta didik dan pembelajaran, pemahaman saya sebelumnya adalah bahwa stimulus ini bisa berupa penghargaan maupun hukuman. dengan adanya penghargaan dan hukuman yang secara konsisten diterapkan, secara teori -stimulus-respon- dapat membuat peserta didik menginternalisasi dan mewujudkan sikap disiplin yang telah diprogramkan oleh sekolah. Saya harus merombak struktur pengetahuan saya setelah mempelajari modul ini (secara teori bisa disebut saya melakukan akomodasi). [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-5
Pembelajaran untuk Semua
Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 7 telah dimulai lagi setelah hampir 1 bulan jeda karena mekanisme anggaran belum turun. Selama dua minggu terakhir ini, pembelajaran saya telah memasuki modul 2.1 yang membahas mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Awalnya saya belum begitu memahami mengenai apa itu pembelajaran berdiferensiasi. Dalam kurun waktu itu saya telah melalui alur pembelajaran Mulai dari diri, eksplorasi pemahaman, ruang kolaborasi, dan demonstrasi kontekstual. Tantangan (kalaupun tidak disebut sebagai hambatan) yang saya alami adalah ketika poin demonstrasi kontekstual. Pada titik ini saya diminta membuat RPP yang memuat strategi pembelajaran berdiferensiasi. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-6
Pembelajaran Sosial dan Emosional yang Mengaduk Perasaan
Hampir dua minggu yang lalu, tepatnya hari kamis, tanggal 23 Februari 2023 saya mulai mempelajari modul 2.2 dengan topik Pembelajaran Sosial Emosionalini. Ketika awal memasuki alur mulai dari diri, mulai berat juga rasanya karena harus banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan. Ketika memasuki alur eksplorasi konsep lebih kaget lagi karena terpampang 18 bagian materi yang harus dipelajari. Di alur ini saya merasa hampir kewalahan karena banyaknya materi, ditambah dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan refleksi di tiap bagian materi, belum lagi dengan adanya tugas-tugas lain dari sekolah berkaitan dengan pembelajaran dan administrasi pendidikan membuat saya lebih penat. Alhamdulillah satu per satu tugas bisa saya selesaikan. Walaupun begitu masih ada ganjalan di hati saya berkaitan dengan muatan di dalam alur eksplorasi konsep ini. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-7
Maret yang Padat Merayap bersama TIRTA
Hari kamis tanggal 9 Maret 2022 merupakan awal dimulainya “petualangan” saya – biar terbaca dramatis dan puitis, hehe – dalam memasuki rimba raya modul 2.3 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7. Tema besar yang diangkat dalam modul 2.3 ini adalah coaching untuk supervisi akademik, tema yang benar-benar baru bagi saya. Seperti biasanya, saya selalu merasa senang dan termotivasi dengan tema-tema baru. Namun tantangan untuk mempelajari modul ini benar-benar “waow”. Bagaimana tidak, di bulan maret ini kegiatan pembelajaran mendekati Penilaian Tengah Semester (PTS) yang tentu saja harus mencapai target materi pembelajaran tengah semester di samping juga mempersiapkan mental dan akademik peserta didik menghadapi PTS tersebut, kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi lebih intensif dibandingkan hari-hari biasanya. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-8
Dua Minggu Penuh Warna, dari Percakapan Caching hingga Pengambilan Keputusan
Selalu ada hal baru dan pengalaman baru setiap perjalanan selama dua minggu pembelajaran dalam diklat guru penggerak. Begitu juga dalam rentang 25 Maret sampai dengan 1 April 2023 ini. Ada alur demonstrasi kontektual, elaborasi pemahaman, dan koneksi antar materi modul 2.3 yang membahas percakapan coaching untuk supervisi akademik. Kegiatan PI 4 dan posttest modul 2 yang diselenggarakan pada tanggal 28 Maret 2023, Serta mulai masuk alur mulai dari diri dan eksplorasi konsep modul 3.1 yang membahas pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-9
Internalisasi Rumus 439 sebagai Basis Pengambilan keputusan dalam Lingkup Pendidikan
Selama dua minggu ini saya belajar modul 3.1 yang mengangkat tema Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin. Banyak hal baru yang saya dapatkan dalam pembelajaran kali ini, khususnya dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan kasus atau peristiwa serta langkah-langkah dalam mengambil keputusan atas kasus atau peristiwa tersebut. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-10
Belajar dan Berlatih Memetakan Sumber Daya Sekolah dengan Peran Sebagai Pemimpin
Pembelajaran selama seminggu ini yang dimulai dari tanggal 2 Mei 2023 setelah libur lebaran adalah mempelajari modul 3.2 yang mengangkat tema Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya yang mana saat refleksi ini saya buat, pembelajaran telah memasuki alur demonstrasi kontekstual. Tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran modul 3.2 ini diantaranya adalah diharapkan CGP mampu Menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien, mampu merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development), serta dapat Menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-11
Pengelolaan Sumber Daya untuk Mengembangkan Program yang Menumbuhkan Student Agency
Dalam dua minggu terakhir ini saya mempelajari 2 modul, yakni modul 3.2 mengenai pengelolaan sumber daya dan modul 3.3 mengenai pengelolaan program yang berdampak pada peserta didik. Pada minggu pertama saya melalui alur elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, dan aksi nyata modul 3.2 dimana ketika menjalani alur tersebut, saya memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai paradigma berbasis asset, pengembangan komunitas berbasis asset, dan 7 modal utama yang dimiliki oleh sekolah. Dalam alur elaborasi pemahaman, saya memperoleh pengetahuan baru bahwa paradigm berbasis asset tidak mengharamkan untuk mengakui adanya kekurangan. [Selengkapnya]
Refleksi Dwi Mingguan ke-12
Menyelami Program yang Berdampak pada Peserta Didik
Selama dua minggu terakhir (22 Mei s.d. 3 Juni 2023) saya masih berada di modul 3.3 yang mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada peserta didik. Kalau sebelumnya saya berada di alur mulai dari diri dan eksplorasi konsep, dua minggu ini saya memperdalam pengetahuan dan mengasah ketrampilan melalui alur ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman (sampai dengan refleksi ini dibuat, saya masih proses menyusun koneksi antar materi dan aksi nyata modul 3.3). [Selengkapnya]